Friday, January 20, 2012

LETTER FOR MOM


Bismillaahir rohmaanir rohiim.

Ibuku tercinta,
Hal pertama yang harus aku sampaikan kepada Ibu adalah puji syukur atas segala kebaikan Ibu yang tanpa pamrih, tidak mengharapkan apa-apa, kecuali demi kebaikan buat anak-anak Ibu, di dunia dan akhirat. Alhamdulillah, karena Ibu sudah berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan anak-anak Ibu supaya menjadi ‘orang’ yang berguna dan sejahtera. Alhamdulillah karena Ibu sudah memberikan harapan dan semangat bagi anak-anak Ibu yang sedang dirundung kesedihan atau patah hati terhadap dunia. Alhamdulillah, karena Ibu sudah memberikan yang terbaik bagi anak-anak Ibu, baik dalam memberi makan, pakaian, dan penghidupan.

Ya Allah, aku mohon ampun atas segala kekhilafan kami terhadap Ibu selama ini. Maafkanlah atas kebodohan kami selama ini, sehingga membuat Ibu menangis, sakit kepala, bahkan tidak bisa tidur. Maafkanlah kami karena telah membuat Ibu kerja keras membanting tulang hanya supaya bisa melihat kami, anak-anak Ibu, makan dengan enak. Demi untuk memenuhi kebutuhan kami, Ibu melupakan kondisi badan Ibu, sehingga ketika Ibu sakit pun kami, anak-anak Ibu, tidak mengetahuinya. Kami baru tahu kalau Ibu sakit setelah Ibu minta tolong kami untuk membeli obat ke apotek. Bagaimana kami bisa mengetahuinya, sementara Ibu tidak pernah mengeluhkan rasa sakit? Maafkanlah kami karena demi cita-cita kami, Ibu terpaksa hutang ke sana-sini hanya untuk biaya sekolah kami. Maafkanlah kami yang selalu bangun pagi dalam keadaan lapar, sehingga Ibu harus segera pergi setelah subuh hanya untuk membelikan nasi ‘rawon’ atau ‘pecel’ untuk kami, karena Ibu tidak ingin melihat ekspresi kekecewaan di wajah kami karena tidak melihat makanan di atas meja. Maafkanlah kami yang selalu mengatakan ‘capek’ atau ‘nanti’ ketika kami harus mencuci baju kotor kami sendiri yang sudah menumpuk, sehingga pada akhirnya Ibu juga yang mencucinya. Maafkanlah kami yang selalu menomor-duakan Ibu dalam memilih saluran acara TV yang kami sukai, padahal Ibu juga membutuhkan hiburan. Maafkanlah kami atas seluruh kekurang-ajaran kami dan atas tertutupnya hati kami dalam melihat kebaikan Ibu selama ini. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami atas segala keburukan terhadap Ibu kami, bapak kami, dan guru-guru kami.

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Alqur’an: Surat Al-A’raaf, ayat 23)

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan. (Alqur’an: Surat Nuh, ayat 28)

Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. (Alqur’an: Surat An-Naml, ayat 19)

Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (Alqur’an: Surat Al-An’am, ayat 151)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Alqur’an: Surat Luqman, ayat 14)

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Dan tak lupa kita sampaikan sholawat dan salam kita kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabatnya yang saleh, serta para pengikutnya yang lurus sampai hari kiamat kelak. Semoga kita dijadikan orang-orang yang diberi kemampuan untuk meneladani beliau selurus-lurusnya. Amiin.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Alqur’an: Surat Al-Israa, ayat 23)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Alqur’an: Surat Al-Isra’, ayat 24)

Ibuku tercinta,
Jika ada orang mengatakan hal-hal buruk tentang Ibu, Aba, dan anak-anak Ibu, janganlah didengarkan karena sesuatu yang buruk itu pasti berasal dari setan. Dan lebih baik Ibu segera pergi dari tempat seperti itu. Janganlah mudah percaya dengan perkataan-perkataan orang lain, apalagi perkataan itu mengandung keburukan, seperti gosip atau menggunjing (ngrasani), menyebut-nyebut dan memuji orang yang tidak Ibu sukai, menjelekkan anak-anak Ibu, keluarga Ibu, serta keluarga menantu-menantu Ibu. Tidak ada orang yang lebih peduli dan memperhatikan masa depan Ibu kecuali anak-anak Ibu, Mbak Jamilah, Muhammad Ali, Chusnia Andriani (Nia), dan aku Abdul Malik. Seperti Ibu mencintai kami dengan penuh perasaan, sehingga Ibu bisa menangis dan tertawa kepada kami, maka kami juga mencintai Ibu dengan penuh perasaan, sehingga kami bisa menangis di saat kami merasa bersalah, menyesal, kasihan, dan rindu. Namun, aku tak bisa tertawa karena aku belum pernah membahagiakan Ibu sampai Ibu benar-benar merasa bahagia. Aku tak bisa tertawa karena Ibu tidak akan suka lagi bercanda seperti pada waktu kami masih kecil. Tapi aku pasti akan tersenyum tatkala melihat Ibu mapan hatinya sampai kelak pulang ke Surga-nya Allah.

“Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (Alqur’an: An-Nahl, ayat 30)

Ibuku tersayang,
Janganlah risau soal keduniaan. Bukankah Allah sudah menentukan jatah kita masing-masing sejak kita masih dalam kandungan? Allah sudah menentukan rezeki, kematian, dan nasib kita kelak di surga ataukah di neraka.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiada seorang pun dari engkau semua itu, melainkan sudah ditentukan (ditakdirkan) tempat duduknya dari neraka dan tempat duduknya dari syurga." Para sahabat lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita tidak boleh menyandarkan diri kita pada catatan kita itu (menyerahkan semuanya kepada takdir)?" Beliau s.a.w. menjawab: "Beramallah (Berusahalah), karena setiap orang itu dipermudahkan jalannya (usahanya) untuk apa yang ia diciptakan untuknya." (Hadist: disampaikan oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw., dan diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim ra.)

Jadi, Ibu jangan kuatir soal rezeki dunia karena Allah sudah menjaminnya sesuai takdirnya masing-masing. Hati kita harus yakin bahwa Allah memberi rezeki TANPA SYARAT, misalnya dengan syarat: Allah harus menunggu kita berusaha dulu. Tidak demikian! Karena Allah Maha Pengasih, sehingga Allah bisa memberi kita rezeki kapan saja, di mana saja. Itulah yang disebut karunia. Bukankah Ibu pernah diberi uang oleh Mbak Jamilah, atau anak-anak Ibu yang lain tanpa harus melakukan sesuatu terlebih dahulu? Bukankah Ibu sehat tanpa harus minta dulu kepada Allah? Bukankah paru-paru Ibu baik sehingga bisa menghirup udara segar dan bernafas? Bukankah kita punya sumur dan mengambil airnya dengan gratis untuk mandi dan untuk merebus air? Allah memberi sebelum kita minta. Allah memberi tanpa kita harus meminta. Allah Maha Kuasa dan Maha Pemurah untuk memberi rezeki siapa saja, kapan saja, di mana saja, bagaimanapun keadaannya.

Tapi Nabi Muhammad menasehati supaya kita tetap berusaha, karena usaha itu menunjukkan bahwa kita sedang diberi kemudahan oleh Allah untuk memperoleh apa yang kita inginkan (menuju ke takdir yang sudah ditentukan untuk kita).

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Alqur’an: Surat Al-A’raaf, ayat 55)

Dan Allah pun memerintah kita untuk berdoa sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan takdir yang baik. Tapi jangan pernah risau memikirkan hasilnya. Berdoalah terus, jangan dikurangi, dan Ibu coba ikhlas apapun hasil usaha dan doa kita. Kadang doa kita dikabulkan di dunia, kadang di akhirat. Kadang dikabulkan dengan cepat, kadang lambat. Kadang dikabulkan dalam bentuk lain yang lebih baik. Kadang dikabulkan dalam bentuk yang kurang kita sukai tapi sebenarnya itu adalah untuk menghindarkan kita dari suatu bahaya yang lebih besar, di mana kita pasti lebih tidak menyukainya. Yang pasti, Allah mengabulkan setiap doa yang baik, menurut waktu yang ditetapkan-Nya, bukan menurut waktu yang kita kehendaki.

Ibu tercinta,

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Alqur’an: Surat Al-A’raaf, ayat 56)

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari godaan syetan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.
Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.
Kami mohon ampun kepada Allah.
Ya Allah sampaikanlah sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad pembawa ajaran yang lurus, yang membawa pesan dari-Mu untuk disampaikan kepada umat secara keseluruhan dengan penuh amanah dan kejujuran, yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengajak umat manusia ke jalan-Mu yang Engkau ridhoi, dan keluarga beliau, para sahabat beliau, istri-istri beliau, anak keturunan beliau,
dan para penghuni rumah beliau.
Kami berlindung dengan kalimat-Mu dari segala keburukan yang Engkau ciptakan.
Ya Allah, ampunilah orang-orang beriman, orang-orang Islam, baik yang hidup maupun yang sudah mati.
Ya Allah, ampunilah kami, dan kedua orang tua kami, dan berilah mereka rahmat belas kasih sebagaimana mereka telah mengasihi kami di waktu kami masih kecil.
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.
Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Wahai Yang Maha Pemurah, Yang Maha Tahu, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Agung.
Wahai Yang Maha Melihat lagi Yang Maha Berwibawa.
Wahai Pembuka Rezeki, Yang Maha Memberi Rezeki.
Ya Allah, berilah kami keselamatan dalam agama, kesehatan badan, ilmu yang berguna,
dan rezeki yang penuh berkah.
Ya Allah, berilah kami kesempatan bertobat sebelum datangnya kematian, rahmatilah kami dalam kematian kami, dan ampunilah kami di waktu kami Engkau bangkitkan kembali dari kematian.
Ya Allah, ringankanlah rasa sakit tercabutnya nyawa kami nanti, jauhkanlah kami dari api neraka, dan mudahkanlah dalam perhitungan amal-amal kami nanti.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.
Ya Allah, mudahkanlah jalan kami dan jangan Engkau persulit.
Ya Allah, muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami.
Ya Allah, terimalah kami dan jangan Engkau tolak.
Ya Allah, dahulukanlah urusan kami dan jangan Engkau akhirkan..
Ya Allah, berilah kami petunjuk, ketaqwaan, kesehatan, dan kekayaan.
Ya Allah, berilah kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal soleh yang Engkau terima.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kekafiran, kefakiran, dan siksa kubur.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari rasa malas, tidak berdaya, dan kekikiran.
Ya Allah, berilah kami keridhoan-Mu, dan surga. Dan lindungilah kami dari api neraka.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan kami bersaksi bahwa Muhammad Rasulullah.
Ampunilah kami ya Allah.
Dan sholawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga beliau, serta sahabat-sahabat beliau.
Maha Suci Engkau Tuhan Segala Sesuatu, dan limpahkanlah keselamatan kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan Semesta Alam.”


Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Abdul Malik bin Mahfudz bin Rifa’i bin Ahmad