Padahal kamu suka menebar kebencian,
padahal kamu suka mengatakan dusta,
padahal kamu menyimpan rasa curiga,
sehingga tiada tempat lagi di hatimu untuk menyimpan bahagia.
Tentu, karena sesama manusia itu saudara dari kakek buyut yang sama, Adam dan Hawa.
Yang kamu cela adalah setan yang merasuki hawa nafsu orang tersebut. Jika demikian, maka kamu tak akan mencelanya lagi dan semakin menyayanginya tatkala ia telah lepas dari jeratan setan.
Maka, musuh kamu adalah setan dan bukan manusianya. Karena itu, jika ada orang berbuat kesalahan atau maksiat, janganlah kamu cela orangnya, karena hal itu membuatnya semakin terpuruk dalam genggaman setan.
Daripada kamu mencelanya, Mengapa kamu tidak berteman aja dengannya, lalu kamu bimbing dengan baik dan bijak, memberinya kabar gembira, dan sekali-kali kamu sampaikan beberapa peringatan yang sesuai dengan tingkat pemahamannya.