Thursday, December 19, 2013

AQIDAH AHLUS-SUNNAH WAL JAMAÁH


Bahwa kami menyadari, meyakini, mengimani, mempercayai, dan bersaksi:

1. Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu apa pun bagi-Nya, Tuhan Yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia, tiada yang berhak disembah selain Dia, kepada-Nya bergantung segala sesuatu, tak beranak dan tak diperanakkan, dan tiada apa pun yang memadai-Nya.

2. Allah swt. Mahasuci, tak terkait dengan waktu (masa), dan tempat, dan tidak pula menyerupai alam semesta, tak terliputi arah, tak ada apa pun yang terjadi tanpa kehendak-Nya, bersemayam di atas ‘arsy sebagaimana yang telah difirmankan-Nya dan menurut pengertian sebagaimana yang dikehendaki-Nya, bersemayam menurut kelaikan-Nya sebagai Zat Mahamulia, Mahaluhur dan Mahabesar.

3. Dia Mahadekat dengan segala sesuatu yang ada, dengan manusia Dia lebih dekat daripada urat lehernya.

4. Dia Mahaawal, dan keawalan-Nya tanpa permulaan.

5. Dia Mahakekal, dan kekekalan-Nya tanpa akhir.

6. Dia Maha Pencipta, yang bila menetapkan sesuatu tinggal berfirman “Jadilah!” maka terjadilah yang dikehendaki-Nya.

7. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, dan pengetahuannya meliputi segala sesuatu,  dan tak sebutir atom pun di bumi dan di langit yang luput dari kekuasaan dan penglihatan-Nya.

8. Dia Maha Berkehendak, yang menghendaki terwujudnya alam seisinya. Semua kebaikan dan keburukan, kemanfaatan dan kemudharatan yang terjadi adalah atas ketetapan dan kehendak-Nya.

9. Allah swt. Mahabijak dalam segala yang dilakukan-Nya, Mahaadil dalam segala qadha-Nya, tiada sedikitpun kesewenang-wenangan, dan tak ada hak apa pun pada makhluk-Nya yang wajib dipenuhi-Nya.

10. Kami mengimani semua kitab suci yang diturunkan Allah, mengimani setiap rasul yang diutus-Nya, mengimani para malaikat-Nya, dan mengimani takdir-Nya yang baik dan yang buruk.

11. Kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya, beliau diutus kepada manusia dan jin, kepada bangsa Arab dan ‘ajam (bukan Arab), membawa petunjuk dan agama yang benar.

12. Kami bersaksi bahwa beliau saw. Telah menyampaikan risalah (pesan kerasulan), telah menunaikan amanat, telah memberi petunjuk kepada umat manusia, dan telah berjuang menegakkan kebenaran Allah dengan sesungguh-sungguhnya.

13. Allah tidak menerima keimanan hamba-Nya sebelum ia mengimani Muhammad saw., mengimani semua yang dibawakan oleh beliau, dan mengimani semua yang diberikan beliau mengenai soal-soal keduniaan, akhirat, dan barzakh.

14. Orang wajib mengimani akan adanya pertanyaan Munkar dan Nakir tentang tauhid, kepada orang-orang yang mati, dan tentang agama serta nubuwwah (kenabian).

15. Orang wajib mengimani akan adanya nikmat kubur bagi orang yang taat, dan adanya siksa kubur bagi orang yang durhaka.

16. Orang wajib mengimani akan terjadinya kebangkitan sesudah mati.

17. Orang wajib mengimani akan adanya hisab (perhitungan amal).

18. Orang wajib mengimani adanya mizan (timbangan amal).

19. Orang wajib mengimani adanya sirath (jembatan terentang di atas neraka Jahannam).

20. Orang wajib mengimani adanya telaga (haudh) bagi Nabi kita Muhammad saw., tempat kaum beriman akan meneguk airnya lebih dahulu sebelum masuk Surga.

21. Orang wajib mengimani akan adanya syafa'at (pertolongan) yang akan diberikan dengan seizin Allah, oleh para Nabi, kaum shiddiqin (orang-orang yang secara lahir batin membenarkan semua yang datang dari Allah dan Rasul-Nya), para syuhada, para ulama, orang-orang saleh, dan kaum Mukminin.

22. Orang wajib mengimani bahwa ahlut-tauhid (yang di dalam hatinya mempunyai iman, walaupun hanya sebutir atom) yang berdosa, walaupun dimasukkan ke neraka, pada akhirnya mereka akan dikeluarkan, mereka tidak kekal di dalamnya; sedangkan orang kafir berada di neraka selama-lamanya, tanpa dikurangi siksanya, dan tak dihiraukan.

23. Orang wajib mengimani bahwa kaum Mukminin di dalam Surga akan dapat melihat Tuhannya dengan mata mereka menurut kehendak-Nya.

24. Orang wajib mengimani keutamaan para sahabat Nabi saw. dan urutan keutamaan mereka, dan Khalifah yang benar sepeninggal Rasulullah saw adalah Abubakar Ash-Shiddiq, ‘Umar Al-Faruq, ‘Utsman Asy-Syahid, dan ‘Ali Al-Murtadha radhiyallahu ‘anhum.

 

 

No comments:

Post a Comment