Friday, January 21, 2011

KESEIMBANGAN

 (Versi Bahasa Indonesia dari BALANCE)
Sebagai muslim, juga sebagai manusia kebanyakan di manapun saya tinggal, saya yakin bahwa semua benda di alam semesta ini membutuhkan keseimbangan untuk mempertahankan keberlangsungan 'hidup'nya. Saya kira para ilmuwan dengan penelitian mereka, kaum rasionalis dengan logika mereka, masyarakat dengan norma-norma mereka, dan para pemeluk agama dengan keyakinan mereka telah mengetahui bahwa keseimbangan membuat keharmonisan dan di sisi lain, ketidakseimbangan menciptakan kehancuran.
Saya tidak bermaksud membicarakan sains fisik ataupun ilmu sosial. Melainkan saya akan membicarakan sedikit soal agama. Kadang-kadang, saya menyalahkan seseorang atas kekeliruannya. Namun sebenarnya, saya tidak mengetahui secara pasti mengapa ia sampai berbuat kekeliruan. Bagaimanapun juga, saya tetap menganggapnya keliru. Padahal kenyataannya, pasti ada sebuah alasan mengapa ia berbuat seperti itu, yaitu kekeliruan. Artinya, seharusnya saya melihat persoalannya dari dua sisi, yaitu dari sudut pandangnya dan sudut pandang saya.
Contoh lainnya adalah bahwa saya sering merasa benar dan lebih baik daripada orang lain. Saya membanding-bandingkan antara kelebihan saya dan kekurangan orang lain. Saat itulah saya menjadi begitu egois dan tidak bijak. Dan saya menyadari bahwa hal itu tidak baik bagi kehidupan saya karena saya telah memperlakukan orang lain dengan buruk dan akan sangat mungkin sekali bahwa mereka akan tidak menyukai saya dan mengancam kenyamanan saya.
Hal ini sangat jelas bahwa seseorang yang menilai dirinya sebagai orang baik tetap tidak boleh menilai orang lain sebagai orang yang berakhlak buruk sebelum dia melihat persoalannya dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandangnya dan sudut pandang lawan bicaranya.
Dalam Islam hal ini disebut keseimbangan amal dan akhlak mulia. Saya sangat yakin bahwa semua pemeluk agama dan bahkan kaum atheis membutuhkan keseimbangan untuk mewujudkan keharmonisan.

No comments:

Post a Comment