Saturday, January 29, 2011

A LETTER FOR MY BROTHER AND SISTER

Jakarta, 16 Januari 2011

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, kita telah dilimpahi kehidupan yang sempurna tanpa cacat. Alhamdulillah kita telah dijadikan manusia yang memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW. Dengan rahmat dan berkah-Nya kita bisa melampaui ujian dan cobaan silih berganti tanpa putus asa sehingga kita bisa melanjutkan hidup sampai saat ini.

Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabat beliau yang mulia serta pada  para pengikut beliau yang lurus sampai Hari Kiamat kelak. Amin allahumma amin.

Kepada Ali dan Nia,
Semua dari kita telah mendapatkan apa yang menjadi bagian kita. Allah telah menetapkan semuanya. Dan Abah telah banyak memberiku ilmu dan warisan yang bukan harta. Abah berpesan, “Apa-apa yang telah kusampaikan padamu, kelak kamu harus menyampaikan ke Ali dan Nia. Itu merupakan tugasmu.”

Ali dan Nia, setelah beberapa kejadian yang tidak kita harapkan melanda kehidupan keluarga kita, maka aku berpikir ‘mungkin inilah saatnya aku menyampaikan semua apa yang telah aku ketahui.’ Jika suatu saat aku jauh dan semakin jauh, lalu menghilang, kalian akan telah menerima apa yang telah kuterima dari Abah.

Ketika Rasulullah Muhammad SAW mengetahui bahwa paman tercintanya Hamzah telah mati syahid di medan pertempuran, sedangkan jasadnya dirusak oleh kaum kafir, maka Nabi Muhammad sangat bersedih hati dan berkehendak untuk membalas dendam, bahkan berjanji akan merusak jasad 70 kaum kafir. Namun Allah Maha Bijaksana, dan menurunkan wahyu-Nya bahwa jika seseorang telah melakukan kejahatan padamu, maka balaslah dengan yang seimbang. Namun, lebih baik lagi jika orang itu mau bersabar. Pada akhirnya, Nabi Muhammad tidak jadi menunaikan janjinya itu, dan beliau tidak jadi merusak jasad orang kafir. Beliau mohon kesabaran dan beliau berusaha menyabarkan diri.

Oleh karena itu, kakakmu ini mohon maaf sebesar-besarnya karena kakakmu ini tidak mampu mendampingi kalian setiap waktu. Hari demi hari, masalah demi masalah kalian jalani sendiri tanpa nasihat yang memadai dari kakakmu ini. Perkenankan aku menerima maaf kalian, dari lubuk hati kalian yang paling dalam.

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah untuk harta dan wanita yang ia kehendaki, maka ia akan sampai pada harta dan wanita yang ia kehendaki itu.”

Ketahuilah, hijrah yang dimaksud adalah segalah hal yang kalian lakukan, dari yang lalu ke yang sekarang, dari yang hitam ke yang putih, dari yang kurang baik ke yang lebih baik. Hijrah tidak hanya berpindah tempat, rumah, atau pekerjaan. Tapi hijrah mencakup segala segi kehidupan selama itu berkaitan dengan ‘niat’.

Misalnya, kalian sholat. Untuk siapa? Untuk Allah dengan ikhlas? Atau hanya karena kalian takut dicap Islam KTP? Atau supaya kewajiban kalian menjadi gugur dan kalian lolos dari dosa? Atau kalian sholat hanya ketika butuh berdoa dan hanya ketika dalam keadaan susah? Jika sholat kalian bukan semata-mata untuk Allah, maka yang kalian dapatkan hanyalah rasa capek, penat, tergesa-gesa dalam sholat, malas duduk lama-lama setelah sholat; maka sholat hanya akan menghabiskan waktu kalian. Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa! Atau jika kalian sholat hanya untuk kehormatan atau ingin dicap orang sebagai orang shalih, maka kalian akan dapatkan itu. Kalian akan dicap orang yang shalih, atau shalihah. Tapi, kalian tidak sampai kepada Allah dan tidak mendapatkan apa-apa dari Allah! Na’udzubillaahi min dzaalik! Seharusnya kita sholat hanya untuk Allah tanpa memikirkan yang lain dalam sholat kita. Bagaimana sholat yang benar? Rasulullah bersabda: “Beribadahlah seolah-olah kalian melihat Allah. Jika kalian tidak mampu seperti itu, maka cukup kalian tahu bahwa Allah selalu mengawasi kalian setiap saat.” Ali dan Nia, jika kalian sholat dan seolah-olah kalian sedang menghadap Allah dan kalian melihat Allah, maka kalian pasti bersikap sopan kepada-Nya. Pasti kalian membaca bacaan sholat dengan bacaan yang terbaik dan yang paling fasih. Pasti kalian tidak bermalas-malasan dalam sholat dan melamun dalam sholat kalian. Pasti kalian tidak mau menguap atau menutupkan mata karena kantuk. Pasti sholat kalian tidak tergesa-gesa. Pasti kalian menjaga sikap sepanjang sholat karena kalian menghormati Allah SWT. Maka pilihlah waktu sholat yang paling tenang dan tempat yang paling nyaman. Jagalah sikap kalian ketika menghadap pada-Nya ketika sholat.

Kalian bekerja. Untuk apa? Untuk istri atau suami kalian? Untuk anak kalian? Atau untuk Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah bahwa sebagai orang tua harus bertanggung jawab atas pasangannya dan anak-anaknya, baik dalam pendidikannya, kesehatannya, maupun kebutuhan hidupnya? Jika kalian mencari nafkah tanpa tahu niat dan tujuan yang benar, maka kalian hanya mendapatkan capek dan penat karena setiap hari harus pulang pergi banting tulang untuk keluarga. Kalian hanya akan mendapatkan uang yang kadang-kadang tidak mencukupi kebutuhan sampai membuat kalian bingung dan kuatir akan nasib kalian di esok hari. Kalian akan merasa kecapekan dan setiap saat merasa kurang dari apa yang telah kalian dapatkan. Ujung-ujungnya kalian akan sulit bersyukur dan semakin jauh dari rahmat dan berkah-Nya. Perjuangan kalian akan melelahkan dan memotong usia kalian. Apa yang kalian dapatkan seiring dengan rasa kehilangan kalian. Kalian dapat harta namun kesehatan kalian menurun. Kalian dapat kedudukan namun kalian kehilangan kasih sayang orang-orang terdekat. Kalian dapat dunia, namun kalian kehilangan akhirat. Na’udzubillaahi min dzaalik!

Untuk siapa kalian menolong orang lain? Untuk apa kalian menolongku ketika aku kesusahan? Untuk apa kalian menolong Ibu atau Abah ketika mereka butuh? Semata-mata untuk aku karena aku kakak kalian dan kasihan jika tidak dibantu? Semata-mata untuk Ibu dan Abah karena mereka adalah orang tua kita? Atau bahkan lebih buruk, untuk mendapatkan balas budi dariku, Ibu atau Abah? Jika kalian menolongku hanya untuk aku semata-mata, maka kalian akan capek menolongku dan kalian akan kehabisan akal untuk menolongku. Jika kalian menolong Ibu dan Abah hanya karena mereka orang tua kita, maka kalian akan dapatkan itu, bahwa Ibu dan Abah akan tetap menjadi orang tua kita sampai akhir hayat, dan kalian akan tetap menjadi anak mereka sampai akhir hayat. Namun kebaikan kalian hanya sampai situ saja dan tidak akan sampai kepada Allah. Seharusnya kalian menyadari dengan hati dan akal, bahwa menolong orang yang membutuhkan adalah wajib jika mampu, dan itu adalah perintah Allah. Seharusnya kita juga sadar dalam niat ketika membantu seseorang, bahwa kita berbuat baik itu semata-mata hanya untuk Allah, tidak peduli siapa yang kita bantu itu. Berilah hutangan kepada siapa saja yang membutuhkan jika kalian mampu, dan jangan melihat apakah orang itu mampu mengembalikan atau tidak. Berilah bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan dan jangan pernah berharap mendapat pamrih dan keuntungan dari pertolongan kalian itu! Ingatlah, hawa nafsu kalian bisa menghilangkan kesehatan akal kalian. Dan ketidakhati-hatian dalam menjaga halal-haram akan menghilangkan akhlak mulia kalian! Setan selalu menyerang manusia dengan jalan hawa nafsu dan kecerobohan manusia.

Karena hawa nafsu, orang bisa memusuhi saudara dan keluarga yang menurutnya lebih banyak merugikan daripada menguntungkan; karena hawa nafsu, hatinya menjadi panas dan ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kebutuhan orang-orang yang butuh dan tidak berdaya. Dan karena kecerobohan dalam menjaga halal-haram, orang bisa menjadi kehilangan akhlak baik dalam hubungannya dengan orang lain; dan itu disebabkan hal-hal haram yang telah termakan dan menjadi darah daging dalam tubuh kita. Kalian harus tahu, bahwa masalah halal-haram tidak sekedar masalah najis atau suci, mencuri atau bekerja. Yang lebih sulit adalah menjaga keseimbangan antara hak kita dan hak orang lain dalam rejeki yang kita terima. Jangan mentang-mentang kalian bekerja lalu kalian merasa tidak perlu membantu orang lain yang tidak mampu bekerja. Jangan mentang-mentang kalian capek mencari uang lalu kalian tidak mau membantu orang lain yang meminta pertolongan. Ajarilah keluarga kalian untuk berbagi dengan orang lain. Ajarilah keluarga kalian untuk menjadi pemurah dan rendah hati. Rasulullah bersabda: “Belajarlah kalian sejak dilahirkan sampai kalian berada di liang kubur.” Maksudnya ialah kita harus belajar, dan terus belajar mengenai agama, kehidupan, hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Sebagai penutup surat, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul-Nya. Allah berfirman, Hai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amalan yang shalih. (Al-Mu’minuun: 51). Demikian pula Dia berfirman, Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu. (Al-Baqarah: 172). Kemudian beliau menceritakan tentang seseorang yang telah lama bepergian, rambutnya kusut dan badannya penuh debu, dia menadahkan kedua tangannya ke langit, seraya berdoa: “Ya Tuhanku, ya Tuhanku.” Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya diisi dengan makanan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya dapat dikabulkan?”

Semoga Allah mempermudah rezeki kita, menghindarkan kita dari berperilaku curang dalam mendapatkan kenikmatan, melindungi kita dari makanan, minuman, dan harta yang haram, supaya kita tidak melahirkan dan menurunkan anak-anak haram dalam darah dagingnya. Na’udzubillah!

Ingatlah selalu kepada Allah dan bersyukurlah atas segala takdir yang telah berlaku kepada kita. Cintailah kebenaran dan bencilah kemunkaran. Namun cintailah manusia sebagai saudara, berilah pujian tulus bagi yang telah melakukan kebaikan, dan ingatkanlah dengan lembut dan bijak kepada mereka yang melakukan kemunkaran. Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami. Jadikanlah kami dan anak istri kami sebagai cahaya mata dan panutan bagi orang-orang yang beriman. Amin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

No comments:

Post a Comment