Showing posts with label Notes. Show all posts
Showing posts with label Notes. Show all posts

Friday, January 17, 2014

THE TRUE FRIENDS

SAHABAT SEJATI

Bukanlah mereka yang suka nraktir kamu.
Bukan pula mereka yang selalu hadir di saat kamu sedih.
Apalagi mereka yang hanya hadir di saat kamu sukses.
Bukan juga mereka yang selalu bertutur kata manis dan enak didengar.
Juga bukan mereka yang memarahimu dengan dalih "demi kebaikanmu".
Juga bukan mereka yang baik dan perhatian sama kamu tapi kikir.

Tapi teman yang sesungguhnya ad
alah...
Dia yang memperhatikan jalan hidupmu,
masa lalumu, dan harapan-harapanmu.
Dan ketika dia melihat sesuatu yang mungkin buruk bagimu,
dia mengingatkanmu dengan lembut, dan dia tidak marah.
Dan ketika kamu menolaknya, dia tidak menantang.
Dan ketika kamu marah padanya, dia diam menghormatimu.
Di saat kamu bahagia, dia hadir untuk menghargai kebahagiaanmu.
Di saat kamu bersedih, dia hadir untuk memberimu semangat.
Dia tidak akan menampakkan yang buruk sebagai kebaikan,
dan dia tidak akan menampakkan kebaikan sebagai keburukan.

Kamu aman darinya...
karena dia tidak membutuhkan hartamu,
karena dia tidak mengincar hatimu,
karena dia melihatmu sebagai orang yang harus hidup dengan bahagia...
dan selamat sampai tujuan.

Disebabkan ia teman yang sesungguhnya,
yang berkorban demi kamu,
ia tidak butuh diperhatikan siapa pun.
Namun jika ada orang memberi dan memperhatikannya, dia tidak menolak,
karena ia menghargai setiap pemberian.
Namun, ia punya hati yang mantap,
tahu mana yang tulus dan mana yang ada maksud tertentu.

Semua hal itu,
sifat-sifat teman baik yang sesungguhnya,
membuat dia tidak terkenal.
Bahkan terkadang ia cepat sekali dilupakan.

Tuesday, January 7, 2014

WHERE IS THIS?

DI MANA INI?

Aku berjalan di bawah rintik hujan, melewati sebuah jalan setapak menuju sebuah desa di balik bukit. Entah tiba-tiba saja aku tiba di sebuah persimpangan jalan yang di sekitarnya penuh pepohonan berdaun putih. Jalan ini rapi dan bersih. Sampah dedaunan tiada yang jatuh di tengah jalan. Sungguh tenang dan damai.

Aku baru sadar, bahwa aku tak bisa memandang jauh. Ini semua karena kabu...t berwarna putih susu yang begitu lembut. Perlahan-lahan muncul sosok wanita bergaun putih, berkulit putih bersih, berambut hitam dengan mata yang jernih. Aku tak pernah melihat wanita cantik dan indah seperti itu di dunia. Aku terus menatapnya tanpa bisa mengucapkan sepatah kata. Kemudian aku perlahan-lahan sadar, bahwa wajah itu adalah wajah istriku. Di manakah ini?
See More
Like · · Promote ·

Saturday, January 29, 2011

AKU AKAN LUPA OLEH SEMUA LUKA

Suatu saat keabadian menemaniku, sehingga aku akan lupa oleh semua luka yg pernah melandaku.
Setiap hari kumendengar orang mengeluh dan marah. Mengapa kita tidak mendudukkan diri di atas tanah kerendahan, sehingga kita merasa memang pantas untuk disakiti dan dicampakkan? Sehingga kita akan memandang tinggi setiap orang yang berlalu di depan kehidupan kita?
Amarah telah melenyapkan kasih sayang di antara dua pencinta. Sedangkan kerakusan menghancurkan persaudaraan di antara keluarga. Miris sekali mengetahui hal itu.
Bukankah suka duka sudah ditentukan. Usia sudah diputuskan. Rezeki sudah dalam takaran. Dan jodoh sudah dipilihkan. Sehingga air mata dan rasa sakit tak membantu sedikitpun.
Jika hatiku robek, akan kubiarkan. Sehingga aku tak bisa berpura-pura sehat. Namun hati robek tak bisa dijadikan alasan untuk mengganggu kenyamanan orang lain hanya untuk kepentingan diri sendiri. Dan luka-luka tak bisa dijadikan alasan untuk mencari keadilan dari orang lain.
Itulah jatahku. Dan aku tak kan memprotes apa yang sudah kudapatkan tanpa kuminta. Dan aku tak akan meminta apa yang tak mungkin kudapatkan.
Kucoba lakukan yang terbaik yang kubisa. Jika ada kesempatan untukku melakukan yang lebih baik daripada apa yang terbaik sebelumnya, tanpa berpikir panjang aku terus maju menghampirinya. Aku tahu pintu kematian selalu berada di ujung setiap perjalanan manusia. Tak ada alasan bagiku mempersulit diri dengan merasakan ketakutan.
Bukankah Tuhan selalu bersama manusia, dan lebih kasih daripada ibunda pada anaknya? Jika aku tak bermaksud mengabaikan-Nya, mengapa aku harus takut kehilangan kasih sayang-Nya dan pertolongan-Nya. Jika aku tidak mengerti, bukankah Tuhan akan membuatku mengerti terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan yang akan membuatku berduka?
Semoga dengan segala duka yang ada, Tuhan menjadi rela kepadaku. Lalu Dia tak akan melepaskanku dari pengawasan-Nya Yang Maha Teliti, sehingga aku tak berdaya sedikitpun untuk keluar dari kehendak-Nya.
Semoga duka yang ada tak akan mengikis rasa cintaku kepada sesama, tak menimbulkan kebencian pada orang-orang yang bahagia, dan memantapkan kesetiaanku pada orang yang telah mengambil janji setia dariku.
Terkadang terlihat jelas bahwa bahagia dan cita-cita merupakan dua hal yang jauh berbeda. Dan bahagia selalu ketinggalan karena pekerjaannya hanyalah menjemput cita-cita, lalu mengajaknya pulang atau menetap bersama-sama..
Alhamdulillah, selalu ada bidadariku dan bidadari kecilku yang selalu membesarkan hatiku tatkala mengerut, memberi secercah cahaya tatkala dalam kegelapan pikiran dan rasa. Mereka berdualah orang-orang yang telah mengambil janji setia dariku di hadapan-Nya.
 
 
 DOEL MERSAULT
 

A LETTER FOR MY BROTHER AND SISTER

Jakarta, 16 Januari 2011

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, kita telah dilimpahi kehidupan yang sempurna tanpa cacat. Alhamdulillah kita telah dijadikan manusia yang memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW. Dengan rahmat dan berkah-Nya kita bisa melampaui ujian dan cobaan silih berganti tanpa putus asa sehingga kita bisa melanjutkan hidup sampai saat ini.

Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabat beliau yang mulia serta pada  para pengikut beliau yang lurus sampai Hari Kiamat kelak. Amin allahumma amin.

Kepada Ali dan Nia,
Semua dari kita telah mendapatkan apa yang menjadi bagian kita. Allah telah menetapkan semuanya. Dan Abah telah banyak memberiku ilmu dan warisan yang bukan harta. Abah berpesan, “Apa-apa yang telah kusampaikan padamu, kelak kamu harus menyampaikan ke Ali dan Nia. Itu merupakan tugasmu.”

Ali dan Nia, setelah beberapa kejadian yang tidak kita harapkan melanda kehidupan keluarga kita, maka aku berpikir ‘mungkin inilah saatnya aku menyampaikan semua apa yang telah aku ketahui.’ Jika suatu saat aku jauh dan semakin jauh, lalu menghilang, kalian akan telah menerima apa yang telah kuterima dari Abah.

Ketika Rasulullah Muhammad SAW mengetahui bahwa paman tercintanya Hamzah telah mati syahid di medan pertempuran, sedangkan jasadnya dirusak oleh kaum kafir, maka Nabi Muhammad sangat bersedih hati dan berkehendak untuk membalas dendam, bahkan berjanji akan merusak jasad 70 kaum kafir. Namun Allah Maha Bijaksana, dan menurunkan wahyu-Nya bahwa jika seseorang telah melakukan kejahatan padamu, maka balaslah dengan yang seimbang. Namun, lebih baik lagi jika orang itu mau bersabar. Pada akhirnya, Nabi Muhammad tidak jadi menunaikan janjinya itu, dan beliau tidak jadi merusak jasad orang kafir. Beliau mohon kesabaran dan beliau berusaha menyabarkan diri.

Oleh karena itu, kakakmu ini mohon maaf sebesar-besarnya karena kakakmu ini tidak mampu mendampingi kalian setiap waktu. Hari demi hari, masalah demi masalah kalian jalani sendiri tanpa nasihat yang memadai dari kakakmu ini. Perkenankan aku menerima maaf kalian, dari lubuk hati kalian yang paling dalam.

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah untuk harta dan wanita yang ia kehendaki, maka ia akan sampai pada harta dan wanita yang ia kehendaki itu.”

Ketahuilah, hijrah yang dimaksud adalah segalah hal yang kalian lakukan, dari yang lalu ke yang sekarang, dari yang hitam ke yang putih, dari yang kurang baik ke yang lebih baik. Hijrah tidak hanya berpindah tempat, rumah, atau pekerjaan. Tapi hijrah mencakup segala segi kehidupan selama itu berkaitan dengan ‘niat’.

Misalnya, kalian sholat. Untuk siapa? Untuk Allah dengan ikhlas? Atau hanya karena kalian takut dicap Islam KTP? Atau supaya kewajiban kalian menjadi gugur dan kalian lolos dari dosa? Atau kalian sholat hanya ketika butuh berdoa dan hanya ketika dalam keadaan susah? Jika sholat kalian bukan semata-mata untuk Allah, maka yang kalian dapatkan hanyalah rasa capek, penat, tergesa-gesa dalam sholat, malas duduk lama-lama setelah sholat; maka sholat hanya akan menghabiskan waktu kalian. Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa! Atau jika kalian sholat hanya untuk kehormatan atau ingin dicap orang sebagai orang shalih, maka kalian akan dapatkan itu. Kalian akan dicap orang yang shalih, atau shalihah. Tapi, kalian tidak sampai kepada Allah dan tidak mendapatkan apa-apa dari Allah! Na’udzubillaahi min dzaalik! Seharusnya kita sholat hanya untuk Allah tanpa memikirkan yang lain dalam sholat kita. Bagaimana sholat yang benar? Rasulullah bersabda: “Beribadahlah seolah-olah kalian melihat Allah. Jika kalian tidak mampu seperti itu, maka cukup kalian tahu bahwa Allah selalu mengawasi kalian setiap saat.” Ali dan Nia, jika kalian sholat dan seolah-olah kalian sedang menghadap Allah dan kalian melihat Allah, maka kalian pasti bersikap sopan kepada-Nya. Pasti kalian membaca bacaan sholat dengan bacaan yang terbaik dan yang paling fasih. Pasti kalian tidak bermalas-malasan dalam sholat dan melamun dalam sholat kalian. Pasti kalian tidak mau menguap atau menutupkan mata karena kantuk. Pasti sholat kalian tidak tergesa-gesa. Pasti kalian menjaga sikap sepanjang sholat karena kalian menghormati Allah SWT. Maka pilihlah waktu sholat yang paling tenang dan tempat yang paling nyaman. Jagalah sikap kalian ketika menghadap pada-Nya ketika sholat.

Kalian bekerja. Untuk apa? Untuk istri atau suami kalian? Untuk anak kalian? Atau untuk Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah bahwa sebagai orang tua harus bertanggung jawab atas pasangannya dan anak-anaknya, baik dalam pendidikannya, kesehatannya, maupun kebutuhan hidupnya? Jika kalian mencari nafkah tanpa tahu niat dan tujuan yang benar, maka kalian hanya mendapatkan capek dan penat karena setiap hari harus pulang pergi banting tulang untuk keluarga. Kalian hanya akan mendapatkan uang yang kadang-kadang tidak mencukupi kebutuhan sampai membuat kalian bingung dan kuatir akan nasib kalian di esok hari. Kalian akan merasa kecapekan dan setiap saat merasa kurang dari apa yang telah kalian dapatkan. Ujung-ujungnya kalian akan sulit bersyukur dan semakin jauh dari rahmat dan berkah-Nya. Perjuangan kalian akan melelahkan dan memotong usia kalian. Apa yang kalian dapatkan seiring dengan rasa kehilangan kalian. Kalian dapat harta namun kesehatan kalian menurun. Kalian dapat kedudukan namun kalian kehilangan kasih sayang orang-orang terdekat. Kalian dapat dunia, namun kalian kehilangan akhirat. Na’udzubillaahi min dzaalik!

Untuk siapa kalian menolong orang lain? Untuk apa kalian menolongku ketika aku kesusahan? Untuk apa kalian menolong Ibu atau Abah ketika mereka butuh? Semata-mata untuk aku karena aku kakak kalian dan kasihan jika tidak dibantu? Semata-mata untuk Ibu dan Abah karena mereka adalah orang tua kita? Atau bahkan lebih buruk, untuk mendapatkan balas budi dariku, Ibu atau Abah? Jika kalian menolongku hanya untuk aku semata-mata, maka kalian akan capek menolongku dan kalian akan kehabisan akal untuk menolongku. Jika kalian menolong Ibu dan Abah hanya karena mereka orang tua kita, maka kalian akan dapatkan itu, bahwa Ibu dan Abah akan tetap menjadi orang tua kita sampai akhir hayat, dan kalian akan tetap menjadi anak mereka sampai akhir hayat. Namun kebaikan kalian hanya sampai situ saja dan tidak akan sampai kepada Allah. Seharusnya kalian menyadari dengan hati dan akal, bahwa menolong orang yang membutuhkan adalah wajib jika mampu, dan itu adalah perintah Allah. Seharusnya kita juga sadar dalam niat ketika membantu seseorang, bahwa kita berbuat baik itu semata-mata hanya untuk Allah, tidak peduli siapa yang kita bantu itu. Berilah hutangan kepada siapa saja yang membutuhkan jika kalian mampu, dan jangan melihat apakah orang itu mampu mengembalikan atau tidak. Berilah bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan dan jangan pernah berharap mendapat pamrih dan keuntungan dari pertolongan kalian itu! Ingatlah, hawa nafsu kalian bisa menghilangkan kesehatan akal kalian. Dan ketidakhati-hatian dalam menjaga halal-haram akan menghilangkan akhlak mulia kalian! Setan selalu menyerang manusia dengan jalan hawa nafsu dan kecerobohan manusia.

Karena hawa nafsu, orang bisa memusuhi saudara dan keluarga yang menurutnya lebih banyak merugikan daripada menguntungkan; karena hawa nafsu, hatinya menjadi panas dan ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kebutuhan orang-orang yang butuh dan tidak berdaya. Dan karena kecerobohan dalam menjaga halal-haram, orang bisa menjadi kehilangan akhlak baik dalam hubungannya dengan orang lain; dan itu disebabkan hal-hal haram yang telah termakan dan menjadi darah daging dalam tubuh kita. Kalian harus tahu, bahwa masalah halal-haram tidak sekedar masalah najis atau suci, mencuri atau bekerja. Yang lebih sulit adalah menjaga keseimbangan antara hak kita dan hak orang lain dalam rejeki yang kita terima. Jangan mentang-mentang kalian bekerja lalu kalian merasa tidak perlu membantu orang lain yang tidak mampu bekerja. Jangan mentang-mentang kalian capek mencari uang lalu kalian tidak mau membantu orang lain yang meminta pertolongan. Ajarilah keluarga kalian untuk berbagi dengan orang lain. Ajarilah keluarga kalian untuk menjadi pemurah dan rendah hati. Rasulullah bersabda: “Belajarlah kalian sejak dilahirkan sampai kalian berada di liang kubur.” Maksudnya ialah kita harus belajar, dan terus belajar mengenai agama, kehidupan, hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Sebagai penutup surat, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul-Nya. Allah berfirman, Hai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amalan yang shalih. (Al-Mu’minuun: 51). Demikian pula Dia berfirman, Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu. (Al-Baqarah: 172). Kemudian beliau menceritakan tentang seseorang yang telah lama bepergian, rambutnya kusut dan badannya penuh debu, dia menadahkan kedua tangannya ke langit, seraya berdoa: “Ya Tuhanku, ya Tuhanku.” Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya diisi dengan makanan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya dapat dikabulkan?”

Semoga Allah mempermudah rezeki kita, menghindarkan kita dari berperilaku curang dalam mendapatkan kenikmatan, melindungi kita dari makanan, minuman, dan harta yang haram, supaya kita tidak melahirkan dan menurunkan anak-anak haram dalam darah dagingnya. Na’udzubillah!

Ingatlah selalu kepada Allah dan bersyukurlah atas segala takdir yang telah berlaku kepada kita. Cintailah kebenaran dan bencilah kemunkaran. Namun cintailah manusia sebagai saudara, berilah pujian tulus bagi yang telah melakukan kebaikan, dan ingatkanlah dengan lembut dan bijak kepada mereka yang melakukan kemunkaran. Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami. Jadikanlah kami dan anak istri kami sebagai cahaya mata dan panutan bagi orang-orang yang beriman. Amin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Monday, January 24, 2011

TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS

 “Kepada-Mu aku menyembah
dan kepada-Mu aku memohon pertolongan.
Tunjukilah aku jalan yang lurus.
Yaitu jalan  orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.”
(Q.S. Al-Fatihah: 4-6)

Ya Allah ya Tuhanku. Hari-hariku telah habis oleh usia yang terus bertambah. Sementara aku senantiasa kuatir, apakah jalan yang kutempuh selama ini sesuai dengan apa yang telah Engkau perintahkan. Kucoba untuk mengerti semua permasalahan yang berjalan melalui kehidupanku. Sehingga aku berharap bisa menyelesaikannya dengan jalan yang terbaik yang sekiranya Engkau ridhoi.
Aku sangat mencintai istri dan anakku. Namun ketika bencana datang melanda rumah tanggaku, aku mengambil langkah untuk pergi jauh dari mereka, orang-orang yang kucintai. Tak ada seorangpun yang bisa menentramkan hatiku saat itu. Apapun nasihat mereka untukku, aku selalu curiga apakah nasihat itu hanyalah didasari oleh emosi sesaat, ataukah rasa kasihan padaku, atau alasan lain yang bukan untuk mencari ridho-Mu. Namun ada pula yang menasihatiku berdasarkan anjuran-anjuran dari Kitab Suci-Mu Al-Qur’an, atau dari sunnah Rasul-Mu Muhammad saw.
Namun ya Allah ya Tuhanku, walaupun mereka memberiku nasihat terbaiknya, aku masih melihat bahwa rahmat-Mu begitu luas dan tiada batas. Semakin kucari jawaban yang terbaik, semakin dalam aku harus berpikir. Dan semakin dalam aku berpikir, semakin kutemukan kemungkinan yang tiada batas dalam menemukan jalan keluar dari sebuah permasalahan itu. Dan semua itu sesuai dengan Kitab-Mu dan Sunnah Rasul-Mu. Sehingga, ketika teman-teman setiaku, guruku, Habib, keluarga istriku, dan buku-buku memberikan tawaran jalan apakah yang harus kupilih, pada akhirnya aku harus mengembalikan lagi kepada isi hati istriku, orang yang telah mempunyai masalah denganku. Bagaimanapun juga, yang kucari adalah ridho istriku. Jangan sampai aku dibenci olehnya sehingga aku akan mati dengan menanggung dosa. Jangan sampai aku dibencinya sehingga ia termasuk orang yang merugi karena bersuamikan laki-laki yang tak dicintainya. Jangan sampai ia tidak memaafkanku sehingga aku kelak tidak diampuni Allah swt.
Ya Allah ya Tuhanku. Kini aku benar-benar merasakan kehidupan yang sepi di dunia. Aku tak mempunyai sahabat dalam perjalananku. Aku tak mempunyai penghibur di saat langkah-langkah kakiku menjadi berat. Tidakkah Engkau ridho dengan keadaanku ya Allah? Maka tunjukilah aku jalan yang lurus ya Tuhanku. Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau ridhoi kehidupannya, seperti para Nabi, para Shiddiqin (orang-orang yang benar keyakinannya pada-Mu), Syuhada (orang-orang yang mati syahid di jalan-Mu), dan Sholihin (orang-orang yang soleh).
Ya Allah, jika keadaanku saat ini tidak Engkau ridhoi, maka celakalah aku. Dan jika demikian, tolonglah aku, tunjukilah aku jalan mana yang harus kutempuh, apa yang harus kulakukan, dan kalimat apa yang harus kuucapkan. Aku menjauhi istriku dengan maksud mencari ridho-Mu. Aku juga datang kepadanya untuk mencari ridho-Mu. Aku akan malu jika jalanku ini salah dan mereka mencaciku. Maka lindungilah aku dari cacian dan kejahatan yang bisa melandaku setiap saat. Maka tuntunlah aku dengan mengikuti sunnah Rasul-Mu, kekasih-Mu, Muhammad saw. Dan tunjukkanlah padaku jalan yang terang benderang.
Ya Allah ya Tuhanku, aku malu ketika bermaksiat pada-Mu. Walaupun maksiat itu baru terbersit dalam hatiku, namun bukankah Engkau Maha Mengetahui? Apa bedanya antara maksiat dalam hatiku dan dalam kehidupan nyataku? Ampunilah atas dosa-dosaku seluruhnya, dan jagalah hatiku agar selalu lurus pada-Mu, serta jagalah sikapku agar senantiasa baik kepada siapapun sesuai dengan kehendak-Mu. Dan janganlah Engkau marah padaku ketika aku tidak tahan dengan godaan-godaan di sekitarku. Ampunilah aku dan bimbinglah aku secara terus-menerus sehingga semua keburukanku lenyap daripadaku tanpa bekas. Dan takdirkanlah untukku sebuah kematian yang baik bagi-Mu, yang Engkau ridhoi dengan kemurahan-Mu dan kasih sayang-Mu.
Ya Allah, terkadang hatiku sakit. Lalu apakah sikapku ini dosa di sisi-Mu? Ataukah akan Engkau ampuni? Sesungguhnya perasaan sakit itu tidak bisa kuhindari. Aku ingin sekali tidak memikirkannya, namun rasa peduliku padanya telah memaksaku merasakan semua sakit itu. Semakin aku mencintainya, semakin sakit pula hatiku. Aku mencintainya dengan segala tanggung jawab yang Engkau bebankan kepadaku sebagai suaminya. Maka kuatkanlah aku, dan kokohkanlah kedudukanku di hadapannya, sehingga kehadiranku sebagai suaminya memberikan manfaat baginya, bagi anakku, juga bagi semua orang yang berhubungan denganku. Kuatkanlah sisi keduniaanku sehingga aku tidak sampai terhina oleh orang-orang yang suka mengagungkan dunia. Sabarkanlah aku dan tajamkanlah pemikiranku sehingga kata-kataku tidak bisa dibantah oleh lidah-lidah kebodohan. Dan jagalah hatiku sehingga terus-menerus mengingat-Mu, dan hilangkan segala bentuk kotoran hati yang masih bersemayam dalam diriku.
Ya Allah ya Tuhanku, tiada daya dan upaya yang bisa kulakukan kecuali hanya dengan pertolongan-Mu semata. Tiada Tuhan yang layak disembah dan dimintai pertolongan kecuali Engkau. Engkau Mahasuci dan tiada cela apapun atas segala kesusahan manusia dan keburukan yang melanda mereka. Segala puji bagi-Mu atas rahmat dan karunia-Mu yang Mahaluas yang Engkau limpahkan kepada semua makhluk-Mu. Engkau Yang Mahalembut dan Mahabijaksana yang mempunyai segala jalan keluar tanpa harus mengubah keadaan semula. Ya Allah ya Tuhanku, Mahasuci Engkau, ya Allah segala puji bagi-Mu, aku bersaksi tiada tuhan kecuali Engkau, ampunilah aku dan kepada-Mu aku bertobat.


Doel Mersault, 15 Oktober 2010